Friday, 28 February 2025

Sebagian Kecil Dari Ilmu Akidah

 Oleh : Sihab




AKIDAH

BERIMAN KEPADA ALLAH DAN RASULNYA

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Disusun Oleh :

Mohamad Sihabudin, M.Pd.

 

 

 

1.       Pengantar Ilmu

Akidah menurut bahasa berarti ikatan, sedangkan menurut istilah, akidah adalah kepercayaan dan keyakinan kepada Allah. Ilmu akidah sering juga disebut dengan ilmu tauhid ( mengesakan Allah ) kenapa demikian, karena tauhid itu adalah bagian terpenting dalam ilmu Aqidah.

Ada tiga ilmu penting yang harus bahkan hukumnya wajib untuk dipelajari oleh setiap orang yang mengaku dirinya sebagai muslim sejati. Diantarnya adalah ilmu fikih, tasawuf ( akhlaq ) dan ilmu akidah atau tauhid.

Pada makalah ini kita akan khusus mempelajari Sebagian kecil dari ilmu akidah atau tauhid. Dengan mempelajari ilmu akidah, manusia akan mengetahui bahwa Allah itu maha esa, maha kuasa dan Allah tidak sama dengan ciptan-Nya. Kita tidak akan kenal dengan Allah apabila kita tidak mempelajari ilmu ini dan kita tidak akan masuk syurga apabila kita tidak kenal dengan Sang pencipta.

Kita wajib tahu sifat – sifat Allah yang sudah dijelaskan dalam Al-Qur’an dan kita juga wajib tahu bahwa Allah telah mengutus para nabi dan rasul. Oleh karena itu mari kita awali kegiatan tholabul ilmi ini dengan menghafal sifat Allah dan segala sesuatu yang berkaitan dengan utusan Allah.

 

2.       Sifat – sifat wajib bagi Allah ( Sifat yang pasti ada pada Allah )

 

a.       Wujud

Sifat Wujud menunjukkan bahwa Allah SWT adalah Dzat yang benar-benar ada. Keberadaan Allah SWT tidak terbatas pada waktu, tempat, atau kondisi apa pun. Allah SWT ada sebelum segala sesuatu ada dan keberadaan-Nya adalah keberadaan yang hakiki.

Wujud Allah adalah sumber keberadaan bagi segala yang ada, dan dari-Nya lahirlah segala bentuk eksistensi.Keberadaan-Nya adalah keberadaan yang mutlak, tanpa batasan atau ketergantungan pada faktor eksternal

b.      Qidam

Sifat wajib Allah SWT selanjutnya adalah Qidam. Sifat Qidam menunjukkan bahwa Allah SWT adalah Dzat yang ada sebelum segala sesuatu. Dia kekal dan abadi, tidak terikat oleh waktu atau keadaan. Qidam menegaskan bahwa keberadaan Allah SWT tidak terbatas pada waktu karena Dia Maha Awal yang ada sebelum segala sesuatu diciptakan.

Di sisi lain, sifat Qidam juga menunjukkan bahwa Allah SWT tidak memiliki permulaan dan tidak akan pernah berakhir

c.       Baqa ( Baqo )

Allah SWT memiliki sifat Baqa, yang berarti kekekalan atau keabadian. Sifat ini menunjukkan bahwa Allah SWT tidak akan pernah binasa atau berubah, Dia kekal dan abadi selama-lamanya. Kekekalan Allah SWT berarti tidak ada yang dapat menghentikan atau mengubah-Nya, karena Dia adalah Maha Pencipta segala sesuatu. Baqa juga mencerminkan keesaan dan ketidaktergantungan. Dalam hal ini, Allah tidak berubah dan tidak terpengaruh oleh perubahan atau kerusakan apapun. Keabadian-Nya menjamin bahwa tidak ada yang bisa menghancurkan-Nya atau mengakhiri-Nya.

 

 

 

d.      Mukholafatu Lil Hawaditsi

Sifat Mukhalafatu Lil Hawaditsi menunjukkan bahwa Allah SWT berbeda dengan segala sesuatu yang diciptakan-Nya. Dia tidak terikat oleh sifat-sifat makhluk, seperti perubahan, kelemahan, atau ketergantungan. Allah SWT tetap abadi dan tidak berubah.

Mukhalafatu Lil Hawaditsi menegaskan, bahwa Allah SWT tidak memiliki kesamaan atau ketergantungan dengan segala sesuatu yang diciptakan-Nya. Allah SWT adalah Maha Sempurna dan tidak terikat oleh hukum-hukum alam yang Dia ciptakan

 

e.       Qiyamuhu Binafsihi

Allah SWT memiliki sifat Qiyamuhu Binafsihi, yang berarti bahwa Allah SWT berdiri sendiri dengan diri-Nya sendiri. Dia tidak memerlukan bantuan atau dukungan dari siapapun untuk eksis atau berdiri. Allah SWT adalah Dzat yang berdiri sendiri, tidak tergantung pada siapapun. Hal ini menunjukkan bahwa segala yang ada dalam alam semesta ini tunduk pada kehendak Nya yang mutlak, tanpa ada yang bisa menghalangi-Nya. Allah SWT adalah dzat yang mandiri dan tidak tergantung pada siapapun, yang menegaskan bahwa keberadaan-Nya tidak memerlukan bantuan dari siapapun.

 

f.        Wahadaniyah

Sifat wajib Allah SWT selanjutnya, yaitu Wahadaniyah. Sifat ini menegaskan bahwa Allah SWT adalah Esa dan tidak ada yang serupa dengan-Nya.  Allah SWT adalah satu-satunya dzat yang memiliki keesaan mutlak. Tidak ada yang bisa menandingi atau menyamai-Nya dalam sifat dan keesaan-Nya. Wahadaniyah Allah SWT adalah dasar dari semua keyakinan dalam Islam tentang keesaan Tuhan. Sifat ini menegaskan bahwa Allah tidak terbagi atau terpecah belah dalam keberadaan atau sifat-Nya. Allah SWT adalah satu-satunya yang memiliki kekuatan mutlak, kebijaksanaan, dan keberadaan yang abadi.

 

g.       Qudrat

Sifat Qudrat menunjukkan bahwa Allah SWT memiliki kekuasaan yang mutlak atas segala sesuatu. Kekuasaan-Nya mencakup segala aspek penciptaan, pemeliharaan, dan pengaturan alam semesta ini. Tidak ada yang dapat menandingi atau menghalangi kehendak-Nya, karena kekuasaan-Nya tidak terbatas. Melalui kekuasaan-Nya, Allah SWT menciptakan segala sesuatu dari tiada menjadi ada, dan mengatur alam semesta sesuai dengan kebijaksanaan-Nya. Kekuasaan-Nya tidak terbatas oleh waktu atau ruang, dan tidak ada yang bisa menghalangi-Nya dalam menegakkan kehendak-Nya.

 

h.      Iradat

Sifat Iradat menunjukkan bahwa segala sesuatu yang terjadi di alam semesta ini terjadi dengan kehendak Allah SWT.  Apa pun yang terjadi, baik dalam penciptaan maupun keputusan-Nya, semuanya dilakukan sesuai dengan kehendak-Nya yang mutlak. Iradat Allah mencerminkan bahwa Dia adalah Dzat yang memiliki kehendak yang bebas dan tak terbatas. Kehendak-Nya adalah kehendak yang penuh hikmah dan keadilan, yang mengatur segala sesuatu di alam semesta ini.


 

i.        Ilmun ( Ilmu)

Sifat Ilmun menunjukkan bahwa sifat wajib Allah SWT adalah Maha Mengetahui segala sesuatu. Ilmu Allah SWT mencakup segala sesuatu yang telah terjadi, yang sedang terjadi, dan yang akan terjadi.  Allah SWT tidak hanya mengetahui apa yang ada di permukaan, tetapi juga apa yang tersembunyi dalam hati dan pikiran setiap makhluk. Ilmun Allah SWT adalah sumber dari pengetahuan dan kebijaksanaan yang tidak terbatas, yang merupakan fokus dari segala keyakinan dan keberlangsungan alam semesta.

 

j.         Hayat

Sifat Hayat menunjukkan bahwa Allah SWT adalah Dzat yang hidup dengan kehidupan yang sempurna dan abadi. Kehidupan-Nya tidak tergantung pada apapun dan tidak terbatas oleh waktu atau kondisi. Allah SWT adalah sumber dari segala kehidupan, yang tidak pernah terancam atau berubah. Kehidupan Allah SWT adalah kehidupan yang hakiki dan sempurna, yang meliputi kehidupan ruhani dan jasmani, serta abadi tanpa akhir.

 

k.       Sam’un (Sama’)

Sifat Sam’un menegaskan bahwa Allah SWT adalah Maha Mendengar. Allah SWT mendengar segala yang diucapkan, baik secara terbuka maupun dalam hati. Dengan sifat Sam’un-Nya, Allah tidak hanya mendengar suara-suara, tetapi juga mengetahui makna di balik setiap ucapan dan perasaan manusia. Dengan kata lain, Allah SWT tidak hanya mendengar apa yang kita katakan, tetapi juga apa yang tidak kita katakan. Ia mengerti kebutuhan dan kesulitan kita lebih baik daripada kita sendiri.

 

l.        Basar

Allah SWT memiliki sifat Basar, yang berarti penglihatan yang sempurna. Penglihatan-Nya mencakup segala sesuatu, tidak ada yang tersembunyi dari pandangan-Nya.  Sifat Basar menegaskan bahwa Allah SWT melihat segala sesuatu dengan sempurna, baik yang nyata maupun yang tersembunyi. Allah SWT tidak hanya melihat apa yang terjadi di alam semesta ini, tetapi juga memahami makna dan tujuan di balik setiap kejadian.

 

m.    Kalam

Sifat Kalam menunjukkan bahwa Allah SWT memiliki firman yang merupakan wahyu-Nya kepada para Rasul. Firman Allah SWT adalah manifestasi dari kehendak-Nya yang mutlak, sebagai pedoman hidup bagi umat manusia. Firman Allah SWT adalah sumber hukum dan petunjuk yang sempurna untuk manusia.

 

n.      Qadiran

Qadiran menunjukkan bahwa Allah SWT memiliki kekuasaan yang mutlak atas segala sesuatu. Kekuasaan-Nya tidak terbatas dan Dia mampu melakukan apa pun yang Dia kehendaki. Allah SWT menciptakan, mengatur, dan mengendalikan alam semesta ini sesuai dengan kebijaksanaan-Nya yang agung. Tidak ada yang bisa menandingi atau menghalangi kehendak-Nya yang mutlak.

 


 

o.      Muridan

Sifat Muridan menunjukkan bahwa Allah SWT Maha Menghendaki dan kehendak-Nya terjadi tanpa ada yang bisa menghalangi atau mengubahnya. Keinginan Allah SWT adalah yang paling baik dan yang terbaik untuk seluruh ciptaan-Nya.

Allah menghendaki segala sesuatu dengan kehendak-Nya yang sempurna dan benar, yang mencakup segala aspek kehidupan dan kenyataan.

Sifat Muridan ini mencerminkan bahwa Allah SWT adalah Sang Pencipta yang memiliki kehendak yang tidak terbatas dalam menciptakan dan mengatur alam semesta ini.

 

p.      Aliman

Sifat Aliman menunjukkan bahwa Allah SWT adalah Maha Mengetahui dengan pengetahuan yang sempurna dan menyeluruh. Pengetahuan-Nya mencakup apa terjadi di masa lalu, sekarang, maupun yang akan datang. Sungguh tidak ada yang tersembunyi dari pengetahuan-Nya yang mendalam. Sifat wajib Allah SWT ini menunjukkan bahwa Dia mengetahui semua yang ada di alam semesta ini, termasuk apa yang ada di dalam hati dan pikiran setiap makhluk.

 

q.      Hayyan

Sifat Hayyan menunjukkan bahwa Allah SWT hidup dengan kehidupan yang sempurna dan abadi. Kehidupan-Nya tidak tergantung pada apapun dan tidak memiliki awal atau akhir. 

Allah SWT adalah sumber dari segala kehidupan, yang menunjukkan keabadian-Nya yang hakiki. Hayyan menggambarkan bahwa Allah SWT adalah dzat yang hidup secara aktif dan tidak pernah mati atau berubah.

 

r.        Bashiran

Sifat Bashiran menunjukkan bahwa Allah SWT Maha Melihat dan mengetahui segala sesuatu yang terjadi. Penglihatan-Nya sangat luas dan tidak ada yang tersembunyi dari penglihatan-Nya. Bashiran mencerminkan bahwa Allah SWT adalah Maha Mengetahui tentang keadaan manusia dan seluruh alam. Bashiran adalah sifat wajib Allah  SWT yang menyampaikan kabar gembira kepada hamba-Nya. Allah SWT memberi kabar gembira tentang balasan bagi orang-orang yang beriman dan beramal saleh, serta memberi peringatan bagi orang-orang yang melakukan kejahatan.

 

s.       Mutakkaliman

Sifat Mutakkaliman menunjukkan bahwa Allah SWT berbicara dengan kehendak-Nya sendiri. Firman Allah SWT merupakan wahyu yang diturunkan kepada para nabi dan rasul-Nya sebagai pedoman hidup bagi umat manusia. Mutakalliman adalah sifat yang menegaskan bahwa Allah SWT berbicara dengan kebenaran dan kebijaksanaan yang tidak terbatas, serta memberikan pengajaran dan bimbingan yang bermanfaat bagi umat manusia. Wahyu yang Allah turunkan merupakan bentuk kasih sayang-Nya terhadap umat manusia.Demikian penjelasan mengenai sifat wajib Allah SWT yang perlu Sahabat ketahui. Maha Benar Allah SWT atas segala apa yang Dia kehendaki.

 

 

 

3.       Sifat - sifat Wajib Bagi Rasulullah ( sifat yang pasti ada pada utusan Allah )

 

a.       Siddiq ( Jujur )

Rasulullah SAW adalah sosok yang sangat jujur dalam segala hal. Beliau tidak pernah berbohong dan selalu berbicara dengan kejujuran yang tulus. Salah satu contoh konkret dari sifat sidik ini adalah ketika beliau diberi gelar Al-Amin oleh masyarakat Mekkah karena kejujurannya yang luar biasa. Rasulullah SAW selalu menekankan pentingnya kejujuran dalam setiap aspek kehidupan. Contoh lain adalah saat beliau menegaskan, “Kejujuran membawa pada kebaikan dan kebaikan membawa pada Surga.” (Al-Bukhari).

b.      Amanah ( Dapat dipercaya )

Rasulullah SAW adalah sosok yang sangat dipercaya oleh semua orang di sekitarnya. Beliau selalu menepati janji, menjaga kepercayaan, dan tidak pernah mengecewakan harapan orang lain. Contoh konkret dari sifat amanah ini adalah ketika beliau dipercaya oleh Khadijah RA untuk mengelola kekayaan dan usaha dagangnya dengan penuh kepercayaan.  Seperti yang disampaikan dalam ayat, “Dan janganlah kamu mengkhianati Allah dan Rasul-Nya dan janganlah kamu mengkhianati amanat-amanat yang dipercayakan kepadamu, sedangkan kamu mengetahui.” (QS. Al-Anfal: 27).

c.       Tabligh ( Menyampaikan )

Rasulullah SAW adalah utusan Allah yang diutus untuk menyebarkan ajaran Islam kepada seluruh umat manusia. Beliau dengan gigih dan penuh keikhlasan menyampaikan risalah Allah SWT kepada semua orang, tanpa pandang bulu. Contoh nyata dari sifat tablig ini adalah ketika beliau menghadapi berbagai rintangan dan tantangan dalam menyampaikan dakwah Islam, namun tidak pernah menyerah dan terus berjuang dengan penuh semangat.

d.      Fathonah ( Cerdas )

Rasulullah SAW juga diberkahi dengan kecerdasan yang luar biasa. Beliau mampu mengambil keputusan yang bijaksana dan tepat dalam berbagai situasi. Salah satu contoh penerapan sifat fathonah ini adalah ketika beliau merumuskan Perjanjian Hudaibiyah yang memperkuat hubungan antara Muslim dan non-Muslim di Mekah. Beliau menunjukkan bahwa kecerdasan bukan hanya tentang kecerdasan intelektual, tetapi juga tentang kebijaksanaan dalam menghadapi setiap situasi.

 

Mengenai Sifat Rasul ini, penjelasan singkatnya adalah sifat wajib bagi Rasul ( sifat yang pasti ada pada diri Rasul ),  sifat mustahil bagi Rasul ( sifat yang pasti tidak ada pada diri Rasul ) dan sifat jaiz bagi rasul (sifat yang bisa ada dan bisa juga tidak ada yang disebut sifat kemanusiaan).

 

Sifat Wajib

Sifat Mustahil

Sifat Jaiz

Siddiq = Jujur

Kidzib = Berbohong

‘Arodul basyariyyah = sifat kemanusian.

Contoh : makan, menikah, tidur dan lain sebagainnya

Amanah = Terpercaya

Khiyanat = Berkhianat

Tabligh = Menyampaikan

Kitman = Menyembunyikan

Fathonah = Cerdas

Baladah = Bodoh

 

 

 

4.       Keluarga Nabi Muhammad

Pada bagian akhir ini, kita akan mengenal lebih dalam mengenai Rasulullah dan orang – orang yang Bersama dengan beliau. Diantara tanda cinta kita kepada Nabi Muhammad yaitu dengan mengikuti langkahnya dan mengenal keluarganya.

 

a.       Nasab Nabi Muhammad

 

“salam kitab Sirah disebutkan bahwa Rasulullah , dia adalah Muhammad bin Abdullah bin Abdul Muttalib — nama asli Abdul Muttalib adalah Syaibah bin Hasyim — nama asli Hasyim adalah Umar bin Abdu Manaf — nama asli Abdu Manaf adalah Mughirah bin Qusayy bin Kilab bin Murrah bin Ka’b bin Lu’ayy bin Ghalib bin Fihr bin Malik bin al-Nadlr bin Kinanah bin Khuzaimah bin Mudrikah — nama asli Mudrikah adalah ‘Amr bin Ilyas bin Mudhar bin Nizar bin Ma’add bin ‘Adnan bin Udda — dilafalkan juga Udada bin Muqawwim bin Nahur bin Tayrah bin Ya’ruba bin Yasyjuba bin Nabat bin Ismail bin Ibrahim — khalil al-rahman — bin Tarih — dia adalah Azar — bin Nahur bin Sarug bin Ra’u bin Falikh bin Aybar bin Syalikh bin Arfakhsyadz bin Sam bin Nuh bin Lamak bin Mattu Syalakh bin Akhnunkh — dia adalah Nabi Idris, bani Adam pertama yang dianugerahi kenabian dan baca tulis — bin Yard bin Malayil bin Qainan bin Yanisy bin Syits bin Adam 'alaihis salam.” (Imam Ibnu Hisyam, al-Sirah al-Nabawiyyah, ed. Umar Abdul Salam Tadmuri, Dar al-Kutub al-‘Arab, 1990, juz 1, h. 11-16).

 

b.       Istri – istri Nabi Muhammad SAW. ( mereka yang disebut dengan Ummul Mu’miniin )

 

Karena julukannya Ummul mu’miniin (ibu dari orang-orang yang beriman) maka Wanita-wanita mulia ini tidak boleh dinikahi oleh siapapun meskipun Rasulullah telah tiada.

Berikut nama-nama istri Rasulullah yang harus kita ketahui:

1.       Sayyidah Khodijah binti Khuwailid

2.       Sayyidah Zainab binti Khuzimah

3.       Sayyidah ‘Aisyah binti Abu bakar Assiddiq

4.       Sayyidah Hafshoh binti Umar bin Khattab

5.       Sayyidah Saudah binti Zam’ah

6.       Sayyidah Shofiyyah binti khuyay bin Akhtob

7.       Sayyidah Maimunah binti Kharist bin Khazn

8.       Sayyidah Ummu Habibah ( Romlah binti Abi Sufyan )

9.       Sayyidah Ummu Salamah ( Hindun ) binti Abu Umayyah

10.   Sayyidah Zainab binti Jahsyin

11.   Sayyidah Juwairiyyah binti Harist Al-Huza’iyyah


c.  Putra dan putri Nabi Muhammad

Putra

Putri

Sayyid Qosim

Sayyidah Zainab

Sayyid Abdullah

Sayyidah Ruqoyyah

Sayyid Ibrohim

Sayyidah Fatimah

 

Sayyidah Ummu Kulsum

 

5.       Penutup

Demikian Penulis sampaikan sebagian kecil daripada ilmu akidah yang bersumber dari kitab Tijan darori dan kitab ‘Aqidatul awam. InsyaAllah jika ada umur panjang serta kesempatan maka tulisan ini akan dilanjutkan.

Dan Penulis mohon kepada Allah yang maha pemurah agar memberikan rasa Ikhlas dalam beramal. Semoga tulisan ini bermanfaat bagi setiap orang yang berpegang teguh pada akidah ini.

 


No comments:

Post a Comment